Sebuah bus dapat menempuh perjalanan dari kota A ke kota B dengan kecepatan 36 km/jam memerlukan waktu 1 jam 20 menit. Berapa kecepatan yang harus ditambah agar bus tersebut hanya memerlukan waktu 80 menit ?
Matematika dalam Kehidupan

Selain itu, banyak sekali manfaat dari aplikasi Matematika dalam kehidupan sehari-hari baik diterapkan dalam bidang ilmu lainnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Ada pepatah mengatakan “Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia”. Matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika sekalipun kita mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya penerapan Aljabar dalam kehidupan sehari-hari.
Membahas mengenai manfaat Aljabar dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan kita yang mungkin sebagai guru atau orang tua saat ada pertanyaan yang terlontar dari anak dengan wajah polosnya. “Apa manfaat Aljabar dalam kehidupan kita sehari-hari?” Mereka belum tahu betapa pentingnya Aljabar yang merupakan dasar dari segala ilmu Matematika. Mungkin saat belajar Matematika di Sekolah Dasar kelas 1 atau 2 kita akan diberi soal seperti ini, “2 + Berapa? = 5”, bukankah itu serupa dengan “2 + x = 5, berapakah nilai x?” Setelah kita hitung maka akan menemukan jawabannya, yaitu 3. Selanjutnya, manfaat belajar Aljabar untuk kehidupan kita sehari-hari akan dikupas sebagai berikut.
1. Aplikasi Aljabar bagi siswa

Selain itu, manfaat aplikasi Aljabar yang sering diterapkan siswa adalah untuk memanajemen uang saku yang diberikan orang tua tiap minggu. Contoh penerapan aljabar dalam hal ini sebagai berikut:

Cara mengerjakan menggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku kita per hari (selain Selasa, Rabu, dan Jumat karena sudah ada jatahnya, yaitu Rp 10.000,00) dengan x. Maka,
Rp 70.000 = (uang saku 1 minggu)
Rp 25.000 = (uang tabungan selama 1 minggu)
70.000 – 25.000 = (3 X 10.000) + 1(6x -3x)
Rp 45.000 = Rp 30.000 + 1(3x)
Rp 45.000 = Rp 30.000 + 3x
Rp 45.000 – Rp 30.000 = 3x
Rp 15.000 = 3x
x = Rp 15.000/3
x = Rp 5.000
{Mengapa (3 X 10.000)? 3 berasal dari Hari Selasa, Rabu, dan Jumat dalam satu Minggu. Berarti kan ada 3 hari}
{Mengapa 1(6x – 3x)? 1 berasal dari 1 minggu sedangkan 6x – 3x berasal dari 6 hari dalam satu Minggu kecuali Minggu karena libur, dikurangi 3 hari (Selasa, Rabu, dan Jumat karena telah dijatah)}
Jadi, uang saku per hari yang kita gunakan selain Selasa, Rabu, dan Jumat (sekali lagi karena telah dijatah) dan selain Minggu (karena libur) maksimal sebesar Rp 5.000,00. Tidak boleh lebih tetapi boleh kurang (hehe, sebagai tambahan tabungan). Boleh lebih tetapi harus konsekuen, yaitu mengurangi jatah uang saku di hari berikutnya. Intinya silakan diatur sendiri ya uang saku dari ortu, latihan jadi menteri keuangan untuk diri sendiri. 

2. Aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga
Manfaat aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga adalah untuk memanajemen uang gaji, uang saku anak, uang sekolah anak, dll. Contoh memanajemen uang bagi Ibu Rumah Tangga adalah sebagai berikut:

Cara mengerjakan menggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku setiap anak per minggu sebagai x
(2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 X 2x)
6.000.000 – 1.000.000 = 4.500.000 + (8x)
5.000.000 = 4.500.000 + 8x
5.000.000 – 4.500.000 = 8x
500.000 = 8x
x = 500.000/8
x = 62.500
{Mengapa (4 X 2x) karena 1 bulan = 4 minggu dan 2x itu adalah uang saku 2 orang anak}.
Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp 62.500,00. Dengan matematika dan sistem Aljabar, cukup simple kan?
3. Aplikasi Aljabar bagi para Pedagang.
Aljabar dapat membantu pedagang untuk menghitung besar kecil keuntungan atau kerugian yang dapat diperolehnya, dan dapat menentukan besar modal yang dibutuhkan. Contoh penerapan Aljabar dalam kehidupan pedagang adalah sebagai berikut:

Cara mengerjakan menggunakan sistem Aljabar:
Kita anggap harga jual pempek itu sebagai x.
Maka diperoleh:
x = (60.000/10) + 2.000
x = 6.000 + 2.000
x = 8.000
Jadi, harga jual yang bisa diterapkan agar laba satu pempek Rp 2.000 adalah sebesar Rp 8.000,00. Dengan Matematika dan aplikasi Aljabar, sangat simple kan?
Selamat belajar dan lebih mengakrabkan diri dengan Matematika. Make Mathematics part of our life. Karena Matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, salah satunya melalui pengaplikasian Aljabar dalam kehidupan sehari-hari.
Sholat & Matematika
....
Assalamu’alaikum Wr. Wr
“Hiii semua, Apa Kabar nya minggu ini?”
Tentunya baik- baik aj kan. Bagi yang agy is not good, tetap semangat y, selalu berusaha dan moga sehat selalu.
Alhamdulillah kita semua masih diberikan nikmat kesehatan dan kehidupan sampai pada saat ini oleh Allah SWT. Dimanapun kita berada, kapanpun serta bagaimanapu kita mesti harus tetap bersyukur atas apa yang kita dapatkan dari-Nya. Tiada tara nikmat yang telah diberikan oleh-Nya kepada kita , “bagai langit yang terbentang luas dan tak berujung”.
Nah, kali ini penulis menyempatkan diri untuk memberi suatu informasi yang bagus buat dibaca, alhamdulillah penulis bisa memposting artikel kali ini.
Sekarang penulis akan membahas tentang kewajiban kita sebagai umat Muslim di dunia “Islam” yaitu tentang solat. Dimana solat wajib yang kita lakukan adalah solat wajib lima waktu.
Solat wajib lima waktu merupakan solat yang harus kita lakukan setiap hari saat waktunya tiba, kalian tentunya tau sendiri jika tidak melakukan solat wajib kalian akan memdapatkan apa? “Dosa”, BETUL<<< tentunya kalian akan mendapatkan dosa,, tentu kadang kalian tidak sadar jika selalu meninggalkan solat maka kalian akan terbiasa dengan hobi kalian itu “solat bolong-bolong”. Maka biasakanlah untuk melakukan solat, Jika Anda MUSLIM!!
Kalau kita hitung- hitung secara matematis, seberapa banyakkah kalian solat?, berapa waktu yang terbuang saat kalian solat? Berapa banyak kesempatan kalian melakukan solat dari umur yang telah ditetapkan? Nah,,, jawaban dari pertanyaan tersebut akan dibahas lebih lanjut di sini.. “CECK it dot”
***
Matematika, menurut saya merupakan ilmu dasar dari segala bidang cabang ilmu pengetahuan, matematika itu adalah alat hitung sehari-hari. Jadi tanpa disadari setiap kegiatan kita sehari itu juga kegiatan kita belajar matematika. Matematika itu penting menurut saya, apalagi matematika itu dikaitkan dengan kehidupan real saat ini. Seperti yang biasa kita lakukan yaitu “Solat”.
Solat yang saya bahas ini merupakan Solat wajib 5 waktu. Dari solat tersebut saya akan menyampaikan beberapa informasi tentang artikel ini untuk dapat dipetik dan di ambil hikmahnya.
Jika kita bayangkan , sebarapa seringkah kita solat? Masi adakah waktu yang tertinggal saat tibanya waktu solat?,, Jika kita Muslim, maka jawablah dalam hati dan renungkan. “kesempatan tidak datang dua kali lho,,,” dan “penyesalan atau kesuksesan selalu ada di akhir” tinggal kita yang bisa memilih dan menjawabnya!.
Mari kita hitung seberapa lama waktu yang terbuang saat kita melakukan satu kali solat, jika setiap satu kali solat kita hanya memerlukan 8 menit untuk 4 rakaat, 4 menit untuk dua rakaat, dan 6 menit untuk 3 rakaat, jadi setiap rakaat dibutuhkan 2 menit. Maka dapat kita hitung:
Dengan jumlah solat sebanyak lima kali sehari semalam, yaitu Maghrib, Isya, Shubuh, Zhuhur, dan Ashar ditotalkan:
3 rakaat + 4 rakaat + 2 rakaat + 4 rakaat + 4 rakaat = 17 rakaat per sehari semalam
Jika stiap rakaat 2 menit maka diperoleh:
17 rakaat x 2 menit = 34 menit
Untuk sahari kita hanya mengisi 2,4 persen dari 1440 menit. Dalam seminggu, berarti ada 238 menit atau 3,96 jam. Dalam satu bulan, lama solat kita sebanyak 952 menit atau 15,86 jam. Dan setahun, ada 11.424 menit atau 190,4 jam, yang berarti setara dengan 7,93 hari.
Jika ita kaitkan dengan kesempatan kita hidup, rata-rata usia hidup manusia selama 60 tahun, dan dikurangi dengan 10 tahun masa awal akil baligh (dewasa), maka hanya 50 tahun seseorang melaksanakan shalat dalam hidupnya. Itu berarti, sepanjang hidupnya ia melaksanakan shalat fardlu selama 571.200 menit atau sekitar 9.520 jam, atau 396,7 hari (1,1 tahun).
Bisa dibayangkan, selama hidup, kita hanya butuh waktu untuk shalat wajib lima waktu selama 1,1 tahun, atau dalam satu tahun hanya 7,93 hari, atau dalam satu hari hanya 34 menit. Dari sini terlihat betapa jauhnya perbandingan ketaatan kita kepada Allah SWT dengan nikmat yang diberikan-Nya kepada kita dengan nikmat usia. “ dapatkah kita bersyukur?”
Maka, sangat disayangkan apabila ada orang yang tidak melaksanakan solat karena alasan tidak ada waktu atau sibuk. Padahal, jika kita jujur terhadap diri sendiri, kita mampu berlama-lama bertelepon, nongkrong di depan komputer, jalan-jalan, nonton TV, main game, berduaan dan lain sebagainya.
Ingatlah, Abu Zubair menceritakan bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, ''Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran itu terdapat perbuatan meninggalkan solat'." (HR Muslim).
Oleh karena itu, jangan pernah merasa puas dan berbangga diri dengan ibadah yang telah kita laksanakan. Sebab, bisa jadi ibadah kita, terutama solat, tidak akan berarti apa-apa bila hal itu kita kerjakan dengan tidak ikhlas. Apalagi berharap surga. Allah menyindir orang yang demikian dengan pendusta agama. (QS Al-Maun [107]: 1-7).
Jadi, jangan hanya mengandalkan masuk surga dengan selembar tiket Solat wajib lima waktu. Silakan menjaring rahmat Allah dengan banyak beramal saleh. Berinfak, zakat, puasa, haji, akur dengan tetangga, menyambung silaturahim, mengurus keluarga, belajar, menyantuni anak yatim, tidak membuang sampah sembarangan, bahkan hanya tersenyum kepada teman pun termasuk amal shaleh. Wallahu a'lam.
Ingatlah dan renungkan! ^_^
Wassalamu’alaikum Wr. Wr
Sumber: republika website
Langganan:
Postingan (Atom)